Tampilkan postingan dengan label bisnis kue. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis kue. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Maret 2010

Kue Indonesia dari Zaman ke Zaman


Istilah gula kelapa sudah ada pada zaman Majapahit di abad ke 13. Warna gula yang merah dan kelapa yang putih menjelma dalam bendera Indonesia, sang Merah (gula) dan Putih (kelapa). Kemungkinan rasa manis sudah dipakai gula yang dibuat dari kelapa atau dari pohon aren yang saat itu sudah banyak tumbuh. Pada abad ke 14 ada penggunaan rasa manis dari tebu yang dibudidayakan oleh Belanda.

Dari penganan manis yang disebut Kue atau kue-kue (bahasa Jawa : kuwih). Kue zaman itu terbuat dari bahan beras, ketan, singkong, ubi, sagu dan bahan lain yang semua bahannya berasal dari Indonesia.

Karena pengaruh dari luar ada perubahan cukup berarti dalam perkuehan Indonesia seperti ada kue kering, (cookies (Ing); gebak, koekjes (Belanda); kue basah (jajan pasar) dan kue-kue tar (pastry (Ing).

Tapi ada beberapa kue yang berubah cita rasa dan bentuk sampai sekarang tapi masih mirip dengan yang asli.

Misalnya nokpia (nok = sapi. bahasa Kanton Cina) dan pia = kue (bahasa Kanton Cina). Nokpia merupakan kue khas pantai selatan Jawa Tengah sekitar Purwokerto. Nokpia sering disebut kue bohong (Sumber : Ibu Lili Soeryadjaja). Sebenarnya Nokpia harus berisi daging sapi, sekarang berisikan gula (aren, kelapa).

Sedangkan roti bagelen, kue khas dari selatan Jawa. Saat zaman Belanda, nyonya-nyonya bermukim di Bagelen dan sekitarnya memanfaatkan banyaknya gula untuk menjadi olesan roti-roti bulat yang mereka beri nama warmbol (bulatan yang hangat). Sisa warmbol dipanggang kembali hingga renyah. Roti ini banyak yang menyukai, jadi kue ini tidak lagi dibuat dari sisa roti sisa tapi sengaja dibuat. Nama roti Bagelen diambil dari daerah tersebut.

Semprit diambil dari kata Semprot dengan alasan kue aslinya dibuat dari peranti khusus semprotan kue kering (koek-sprits atau koekspuit).

Kue-kue tersebut bukan Kue “gengsi” tapi sering dihadirkan saat hari besar seperti Natal.

Ada juga Kue kering yang asin atau gurih, asalnya dari Belanda seperti kaastengels, kaasstokjes yang terbuat dari kaas keju dan bentuknya sebagai stengel (batang) atau stok (tongkat). Sekarang bentuknya sudah bervariasi.

Masih banyak kue-kue Indonesia yang rasanya masih ada tapi bentuk sudah banyak mengalami perubahan. Ibu-ibu Indonesia dari zaman dahulu sudah kreatif, contoh spekoek (kue lapis legit), roti gambang yang mengambil adonan ontbijtkoek dan dimodifikasi menjadi kue agak lonjong. Lama sebelum black forestcake merajalela, mereka sudah meramalkan perkuean di Indonesia.

auliahazza.com

Minggu, 21 Maret 2010

Bisnis Kue Kering Beromset Miliaran Rupiah


Kue kering atau yang biasa dikenal dengan istilah cookies bisa dibilang bisnis yang tak pernah kering. Jenis kue ini sering menjadi primadona pada saat-saat hari raya keagamaan terutama lebaran. Karakter kue yang tahan lama hingga berbulan-bulan membuat kue kering selalu dicari orang.

Kisah sukses berbisnis kue kering dialami oleh Dedi Hidayat dan istrinya Diah Susilawati, dengan bermodal Rp 2 juta pada saat memulai bisnis di tahun 1996 lalu, kini dua orang ini menjadi pengusaha sukses dengan omset hingga Rp 15 miliar per tahun.

Melalui bendera J & C yang merupakan kependekan kata dari 2 nama putra-putrinya yaitu Jody dan Cindy (J & C), Dedi dan Diah meretas bisnis kue kering atau jenis roombutter.

Kisah awalnya, Dedi menuturkan kepiawaian sang istri yang pintar membuat kue menjadi titik cerah usahanya, meskipun dia mengakui keterampilan sang istri tidak muncul begitu saja, melainkan muncul setelah rajin mengikuti kursus dan rajin melakukan eksperimen membuat kue.

"Waktu krismon 1997 lalu jenis-jenis roti kurang diminati, saya melihat ada peluang di kue kering," kata Dedi saat ditemui di pabriknya Bandung akhir pekan lalu.

Hingga sampai saat ini setidaknya ia telah mampu membuat 54 jenis Kue kering roombutter yang telah dipasarkan di dalam negeri maupun di ekspor ke Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

"Produk kita sudah masuk ke Singapura, sejak setahun lalu karena ikut pameran," ucapnya.

Dibantu oleh kurang lebih 400 karyawannya bisnisnya semakin menggeliat terutama memasuki bulan-bulan puasa dan lebaran. Bahkan ia memperkirakan bisnisnya pada tahun ini akan mengalami kenaikan hingga 35% dari tahun sebelumnya.

Untuk menghadapi lebaran tahun ini saja, ia mengatakan modal kerja yang diperlukan mencapai Rp 8 miliar, khusus untuk memenuhi pasokan Bandung dan Jakarta, sehingga ia memperkirakan omset per tahunnya mencapai sekitar Rp13-15 miliar.

Dikatakannya tantangan bisnisnya sampai sekarang ini adalah masalah pengemasan atau packaging, khususnya untuk kue kering yang akan diekspor ke luar negeri. Pengemasan sangat penting dalam menjaga kualitas produknya.

Sementara itu Jodi Janitra, salah seorang putra Dedi mengatakan tantangan bisnis kedua orang tuanya kedepan antara lain mengembangkan usaha ini menjadi waralaba meski untuk mencapainya tidak lah mudah terutama dalam menjaga kualitas adonan kue kering dan kualitas kontrol.

Saat ini saja, lanjut Jodi, permintaan Kue kering J & C sangat tinggi khususnya memasuki masa lebaran yang bisa mencapai 4000 toples per hari sedangkan kalau hari biasa hanya mencapai 100-200 toples per hari.

Tawarkan Keagenan J & C

Meski belum masuk dalam status usaha waralaba, J & C tawarkan konsep keangenan sebagai distribusi produk-produk J & C. Dimana para calon agen terbagi menjadi dua yaitu agen biasa dan agen khusus.

Menurut Dedi, sampai saat ini J & C telah mengantongi 7 keagenan khusus diantaranya 1 di Batam dan 6 agen di Jakarta, sedangkan untuk agen biasa sudah mencapai 1000 lebih yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kalau mau jadi agen biasa itu minimal pembelain 30 lusin (toples) atau Rp 13 juta, untuk agen khusus Rp 400 juta sebanyak 1000 lusin," imbuhnya.

detikfinance.com

Kamis, 18 Maret 2010

Kue…Kue..Kaya Karena Kue


Berbisnis Kue, harus dapat memanjakan para gourmands (pencinta makanan dengan cita rasa khas), karena merekalah yang akan menjadi pemasar ulung dengan mengungkapkan kekhasan rasanya kepada setiap orang yang ditemuinya.

Mereka bisa bilang apa saja tentang kue enak yang disantapnya dan mengatakan hal-hal yang positif tentang produk anda. Tulah hal yang terpenting yang harus diperhatikan.

Soal rasa, meskipun bahan baku pada naik, meskipun bahan-bahan yang diperlukan sedang langka, jangan sekali-kali citarasa produk kue anda berubah. Karena kalau berubah, harus membutuhkan waktu lama lagi bagi anda untuk mengedukasi para gourmands untuk menikmati kue-kue kita.

Bisa Kaya Karena Kue

Mencari bisnis apa yang tepat, yang memiliki peluang sukses lebih besar, memang tidak mudah. Setiap jenis bisnis memiliki relatifitas sendiri-sendiri. Ada orang yang sukses berbisnis katering dan resto, ada yang suka cita berbisnis laundry, menjadi distributor produk sembako, membuka gerai fashion, hingga membuka gerai spa dan bermacam-macam jenis bisnis yang lain, termasuk menekuni bisnis per kue-an.

Bisnis kue? Huu..tentu sangat menjanjikan. Tentu. Beberapa pebisnis Kue yang ditemui Majalah Wirausaha dan Keuangan pun menceritakan bagaimana sukacitanya berbisnis kue yang sudah dilaluinya. Mulai dari pasar yang luas, permintaan yang terus tak pernah putus, hingga kebanjiran order seperti menjelang hari raya, liburan atau tahun baru.

Tips Berbisnis Kue

Mereka, para pebisnis kue yang telah sukses memberikan tips agar bisnis kue yang digeluti tetap maju dan berkembang.

Pertama, konsisten dan terus membangun cita rasa yang enak dan unik. Kedua, menjaga kualitas, meskipun harga bahan baku seringkali fluktuatif karena sering naik. Ketiga, menciptakan packaging dan saluran pemasaran yang tepat.

Ketiga cara itulah yang kini banyak dipraktekkan oleh para pebisnis perkuean yang telah eksis di segala zaman. Seperti yang dituturkan Aris Purwoko, Kordinator Pemasaran PT Mubarokfood Cipta Delicia yang memproduksi Jenang Kudus Mubarok.

Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1910 ini kini mampu menjadi komoditas yang sangat diminati oleh hampir semua orang di Indonesia, bahkan diekspor ke beberapa negara. Bahkan nama kota Kudus turut terkerek ikut tenar dengan hadirnya makanan khas yang dihasilkan oleh para pewirausaha kue dan makanan di daerah tersebut.

Jika ditanya omzet, tentu tak sedikit bisnis aneka Kue, baik kue kering maupun kue basah beromzet miliaran. Bahkan bisnis kue telah menjadi industry yang sangat menggiurkan.

Jika menjelang lebaran seperti saat ini, aneka browring (brownies kering) dengan aneka rasa seperti lapis keju, coklat meses, blonde atau chococip yang dikemas dalam toples-toples plastik yang enteng untuk dibawa sebagai oleh-oleh merupakan produk yang laris manis saat ini.

Jika dahulu bisnis kue hanyalah merupakan bisnis sambilan, kini orang sudah mulai menyadari bahwa bisnis kue adalah peluang bisnis besar yang sangat menggiurkan dengan omzet miliaran rupiah. Apalagi bisnis kue juga selalu memerlukan teknologi dan inovasi dalam berbagai penyajian dan cara pemasaran.

majalahwk.com

Inilah Tips Bisnis, Syarat Jualan Kue dan Cookies


Industri kuliner adalah salah satu industri yang tahan krisis, karena akan selalu ada pembeli selama manusia membutuhkan makan. Salah satu bisnis makanan yang diminati adalah bisnis kue. Selain mudah dipelajari, bisnis Kue juga tidak membutuhkan banyak modal sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja asal ada kemauan. Waktu pemasaran juga sangat fleksibel sehingga pekerjaan utama kita tetap bisa dilakukan.

Menurut Dion Dewa Barata, SE, MsM, dosen pemasaran Universitas Pelita Harapan Business School Karawaci, bisnis ini masih sangat menjanjikan karena sifatnya yang emosional. Maksudnya konsumen tidak membeli kue kering dan cupcake hanya karena rasanya saja, namun juga karena adanya perasaan emosional seperti berkaitan dengan hari ulang tahun, hari kasih sayang, promosi pekerjaan, atau saat-saat spesial lainnya.

"Hal lain yang juga menguntungkan dalam melakukan bisnis Kue kering dan cupcake adalah munculnya tren dalam industri kuliner dimana "produk-produk besar" seperti kue tart mulai digantikan oleh "produk-produk kecil" seperti kue kering dan cupcake yang lebih spesial dan personal. Dengan munculnya tren baru ini, permintaan konsumen untuk kue kering dan cupcake pun cenderung meningkat sehingga jika Anda tertarik mencoba bergelut di bidang ini, sekarang adalah saat yang tepat," ujar Dion.

Gambaran usaha

Sebelum berbisnis kuliner, ada empat hal yang harus diperhatikan. Yaitu:

Daur hidup produk (life cycle). Kue kering, cupcake, maupun makanan lainnya tentu memiliki kadaluarsa. Sangat penting untuk mengetahui batas kadaluarsa makanan yang akan Anda jual. Sangat penting pula Anda mencantumkan tanggal kadaluarsa karena selain untuk alasan kesehatan, pencantuman tanggal kadaluarsa juga berguna untuk menunjukan itikad baik Anda sebagai pengusaha untuk melindungi konsumen, yang ujung-ujungnya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.

Jenis produk makanan yang akan Anda jual. Konsumen akan senang apabila mereka dapat memilih makanan yang akan mereka beli, karena itu sudah kewajiban Anda untuk menyediakan beragam jenis makanan. Nah, masalahnya jenis apa saja yang harus disediakan? Ada dua cara yang mudah untuk mengetahuinya. Pertama adalah melihat tren makanan yang saat ini sedang marak di pasar dan Anda tinggal mengikutinya. Cara kedua yaitu bertanya langsung ke konsumen. Lakukan survey kecil-kecilan pada teman-teman atau calon konsumen Anda untuk mengetahui makanan jenis apa yang mereka inginkan dan Anda tinggal mengikuti jenis makanan yang paling banyak disebutkan dalam survey tersebut. Mudah bukan?

Penampilan, baik makanan maupun kemasannya. Konsumen seringkali menilai berkualitas atau tidaknya suatu makanan dari penampilannya. Nah, apabila Anda ingin berbisnis cookies dan cupcake, penampilan produk Anda harus menarik sehingga konsumen pun yakin dengan kualitasnya.

Rasa. Penampilan menarik tanpa didukung rasa yang nikmat tentu akan mengurangi nilai jual suatu makanan. Untuk itu lakukanlah percobaan-percobaan kecil untuk mencari "komposisi" yang pas sebagai ciri khas produk Anda. Selain akan mendapatkan masukan yang sangat bernilai berkaitan dengan rasa, Anda pun akan mendapatkan promosi gratis apabila mereka puas dan menceritakan produk Anda pada orang lain.

forumkami.com